Seoul, Agar dapat berfungsi optimal, otak harus diasah
terus. Salah satu cara yang paling ampuh agar otak tak mudah soak adalah
sering digunakan untuk mengingat atau menghafalkan sesuatu. Namun
sekelompok peneliti melaporkan belakangan semakin banyak kasus 'demensia
digital' di kalangan generasi muda.
Apa itu 'demensia digital'?
Para pakar dari Korea Selatan mengatakan 'demensia digital' merupakan
kecenderungan para remaja zaman sekarang yang begitu bergantung pada
teknologi digital sehingga mereka tak lagi mampu mengingat hal-hal kecil
dalam kesehariannya seperti nomor ponsel mereka sendiri.
Ketergantungan
para remaja terhadap teknologi itu berakibat pada menurunnya kemampuan
kognitif mereka seperti halnya pada pasien cedera kepala dan pasien
penyakit kejiwaan atau psikiatri. "Penggunaan ponsel pintar dan
perangkat games secara berlebihan terbukti mengganggu perkembangan otak
sehingga menjadi tak seimbang," tandas salah satu peneliti Byun Gi-won,
yang juga dokter dari Balance Brain Centre di Seoul kepada JoongAng
Daily.
"Karena pada pengguna teknologi berat otak kirinyalah yang
lebih berkembang, sedangkan otak kanannya jadi jarang digunakan dan
makin terbelakang," lanjutnya.
Seperti diketahui, Korea Selatan
merupakan salah satu negara paling digital di penjuru dunia dan peneliti
menyaksikan dengan mata kepala sendiri kondisi generasi muda dan dewasa
di Korea yang telah mengalami kecanduan internet sejak tahun 1990-an.
Padahal
peneliti menekankan bahwa otak kanan berperan penting dalam menentukan
kemampuan konsentrasi seseorang, dan jika tidak berkembang dengan baik
maka kondisi ini akan mempengaruhi atensi dan rentang memorinya. Bahkan
15 persen kasus demensia dini disebabkan oleh otak kanan yang tidak
berkembang.
Yang tak kalah mengejutkan, anak dan remaja paling
berisiko merasakan efek negatif dari otak kanan tak berkembang karena
kondisi otak mereka yang masih rentan. Selain kurang bisa berkonsentrasi
dan daya ingat menurun, penderita 'demensia digital' remaja juga
dilaporkan mengalami keterbelakangan emosional.
Situasinya akan
semakin memburuk dengan ditemukannya fakta bahwa persentase orang-orang
berusia 10-19 tahun yang menggunakan ponsel pintar lebih dari tujuh jam
sehari meningkat menjadi 18,4 persen. Padahal tahun lalu jumlah pengguna
ponsel pintar lebih dari tujuh jam sehari di Korea baru tujuh persen.
Demikian dikutip dari Daily Mail,
Temuan dari
Korea ini senada dengan studi sebelumnya yang dilakukan oleh tim
peneliti dari UCLA. Studi dari Amerika ini menemukan bahwa belakangan
semakin banyak generasi muda yang menderita gangguan memori alias daya
ingat hanya karena gaya hidup. Misalnya menghabiskan banyak waktu di
depan komputer dan hobi SMS-an.
Menurut peneliti kedua aktivitas
tersebut membuat orang-orang susah memfokuskan diri pada suatu hal dan
menghapal sejumlah informasi. Peneliti juga menyalahkan stres akibat
gaya hidup yang sibuk yang menghalangi proses penyimpanan informasi ke
dalam otak.
Terlalu Bergantung pada Teknologi, Remaja Bisa Kena 'Demensia Digital'
Posted by Unknown
Posted on 09.36
with No comments
0 komentar:
Posting Komentar